Cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini memang membutuhkan peran ekstra dari orang tua. Dalam hal pengembangan keterampilan sosial, orang tua jelas memiliki peran yang sangat penting. Kemampuan sosial bukan hanya penting bagi orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Seorang anak tentunya harus memiliki kemampuan sosial untuk bisa membantu tumbuh kembang mereka. Dikarenakan oleh hal ini, orang tua jelas akan ikut berperan dalam hal sosialisasi yang dilakukan oleh anak dengan lingkungannya.
Mereka juga perlu untuk mendidik dan melatih kemampuan sosial tersebut sejak dini. Tetapi, terkadang ada juga orang tua yang masih bingung dengan cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini. Untuk itu, berikut ini pembahasan tentang beberapa cara untuk melatih kemampuan sosial dari seorang anak. Cara bagaimana bisa membiarkan anak untuk berkembang dan mengenal lingkungannya tanpa harus di kekang tetapi dengan cara yang benar dan tepat.
Daftar isi
Toggle5 Cara Pengembangan Keterampilan Sosial pada Anak
Meski kemampuan ini kerap kali berkembang seiring dengan kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan rekan-rekan seusianya, namun anak tetap memerlukan perhatian lebih sehingga mereka mampu mengembangkan keterampilan sosialnya dengan lebih sempurna.
Berikut ini ada 5 cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini yang bisa dilakukan. Mari disimak!
-
Jadi Role Model yang Tepat untuk Anak
Cara untuk mengembangkan kemampuan sosial anak yang pertama adalah dengan menjadi sebuah contoh yang tepat bagi anak. Anak pada usia dini biasanya cenderung menjadi seorang peniru. Pada fase usia ini, seorang anak akan cenderung meniru semua perilaku ataupun tindakan yang mereka lihat, baik dari orang tuanya ataupun dari lingkungan sekitarnya. Disebabkan karena hal itu, tentunya sangat penting bagi kita untuk selalu menunjukkan perilaku yang baik untuk memberikan contoh kepada mereka.
Oleh sebab itu, dalam hal cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini. Seorang orang tua haruslah bisa menjadi seorang role model yang baik dan tepat untuk si kecil. Orang tua harus memiliki kemampuan untuk melakukan sosialisasi dengan cara yang baik. Sehingga, dengan hal itu anak akan bisa memiliki gambaran dan contoh untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan orang terdekatnya.
Sebagai contoh yang sederhana adalah dengan mengungkapkan perasaan yang Anda rasakan. Menunjukkan emosi Anda dan bisa menyampaikannya dengan baik bisa menjadi contoh bentuk sosialisasi sederhana. Anda bisa mengatakan kepada anak Anda terkait dengan semua emosi yang Anda rasakan baik saat sedih, senang, ataupun saat marah dengan cara yang baik. Katakan dengan lembut tentang perasaan yang Anda alami, sehingga dengan begitu anak akan bisa mencontoh perilaku Anda untuk mengungkapkan perasaan yang mereka rasakan.
Hal ini juga akan bisa membantu anak untuk bisa mengutarakan perasaan yang mereka rasakan dengan baik. Sehingga, saat mengalami sesuatu, mereka bisa langsung mengungkapkannya dan bukan hanya menangis. Selain itu, Anda juga bisa memberi contoh lain seperti bagaimana cara berbicara dengan orang lain dengan baik, bagaimana cara bersikap, juga bagaimana berkenalan dengan seorang dan bersosialisasi. Hal ini akan bisa menjadi contoh yang baik untuk anak, selain itu mereka juga bisa menjadi lebih peka baik terhadap lingkungan maupun perasaan alami mereka.
-
Ajak Anak Bermain di Luar Rumah
Cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini yang selanjutnya adalah dengan rutin mengajak anak untuk bermain dan juga belajar di luar ruangan. Cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini ini tentunya sangat penting untuk dilakukan. Alasannya adalah dengan membiasakan anak untuk pergi keluar dan berinteraksi dengan beberapa orang, akan membuat anak menjadi lebih berani dan percaya diri. Sehingga, jika suatu saat anak dibawa pergi ke tempat yang cukup ramai, anak tidak akan merasa ketakutan dengan keramaian tersebut.
Anda bisa mengajak anak untuk pergi keluar sejak awal-awal tahun kelahirannya. Hal ini agar anak menjadi lebih terbiasa, tetapi Anda juga harus memperhatikan terhadap skala keramaian tersebut. Jangan membawa anak dengan usia yang terlalu dini ke tempat yang sangat ramai. Cukup bawa mereka untuk pergi ke sekitar tempat tinggal Anda dan bertemu beberapa orang, atau bisa juga ke rumah nenek dan kakeknya dengan memperhatikan jarak perjalanannya.
Dengan mengajak anak untuk pergi keluar dan bertemu dengan orang baru serta lingkungan baru. Anak akan bisa melihat serta mengamati hal tersebut dan ini bisa menjadi cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini yang baik. Ini karena, dengan mengamati lingkungan baru, anak akan terstimulasi untuk bisa mengikuti apa yang mereka lihat dan yang dilakukan oleh orang lain. Mereka juga bisa menjadi lebih terbiasa dengan lingkungan luar yang lebih ramai.
Namun, jika Anda tidak pernah mengajak anak Anda untuk pergi keluar dan juga bertemu dengan banyak orang, anak Anda akan menjadi merasa lebih nyaman dengan keadaan di dalam rumah. Sehingga, jika suatu saat Anda pergi keluar bersama anak Anda dan menemui banyak keramaian, mereka akan merasa ketakutan karena asing dengan hal tersebut. Hal ini tentunya akan membuat kemampuan sosial dari sang anak juga turut berkurang.
-
Ajak Anak untuk Mau Berbagi dengan Sesama
Hal selanjutnya yang bisa Anda lakukan terkait cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini adalah dengan berbagi. Berbagi bisa menjadi salah satu cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini dengan baik. Cara ini bisa membantu Anda untuk melatih kemampuan perkembangan sosial anak agar lebih peduli dan juga pengertian. Dengan mengajak anak untuk berbagi, maka Anda bisa melatih anak untuk bisa menahan egonya sendiri.
Dengan cara ini Anda juga bisa melihat kemampuan sosial dari anak. Jika mereka bersedia berbagi dan tidak menangis, artinya kemampuan sosial dalam diri anak sudah terbentuk dengan baik. Sebaliknya, jika anak tidak ingin berbagi dan justru menangis, artinya Anda perlu mengajari anak untuk mau berbagi. Anda juga perlu menjelaskannya dengan cara yang halus agar dimengerti oleh anak.
Karena hal itu pula, mengajari anak untuk berbagi harus dilakukan sebagai cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini. Sehingga, dengan begitu saat anak tumbuh dewasa, mereka akan bisa lebih peduli dengan sekitar dan tidak menjadi pribadi yang egois. Untuk itu, Anda bisa mengajarkannya dengan mengajak anak untuk pergi ke playdate. Disana, anak akan bisa mengenal dunia luar dan bisa melihat lingkungan baru dan belajar bersosialisasi.
Anda juga bisa untuk memulai mengajak anak ke playdate balita. Disana anak juga akan bisa bertemu dengan banyak teman baru yang sebaya . Meskipun anak mungkin belum paham dengan pentingnya playdate, tetapi setidaknya hal ini bisa menjadi cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini dengan baik. Anak juga bisa terlatih untuk bersosialisasi dengan orang baru, juga bisa belajar berbagai dengan banyak teman.
Baca Juga: 5 Cara Mendidik Anak Usia Dini dengan Cara yang Benar
-
Ajarkan Empati dan Juga Adab yang Baik kepada Anak
Cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini yang selanjutnya adalah dengan mengajarkan anak tentang rasa empati dan juga adab. Dua hal ini jelas menjadi sebuah pelajaran yang sangat penting bagi anak. Dengan bekal empati dan juga adab yang baik, anak akan bisa tumbuh menjadi pribadi yang terpuji. Terlebih, hal ini memang harus diterapkan sejak kecil karena kelak akan menjadi bekal anak pada saat tumbuh dewasa dan berada di masyarakat.
Untuk mengajarkan empati kepada anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Anda bisa memulai menumbuhkan rasa empati kepada anak melalui perasaan atau emosi anak. Anda perlu untuk mengajarkan tentang berbagai macam emosi kepada anak. Ajak anak untuk bisa mengenali tentang perasaan yang mereka rasakan.
Baik itu perasaan sedih, senang, marah, kecewa, ataupun perasaan yang lainnya. Tunjukkan kepada anak bahwa setiap perasaan yang mereka rasakan itu adalah valid, dengan begitu anak akan bisa lebih memahami perasaan mereka. Setelah itu, jika anak sudah mulai bisa mengenali perasaannya sendiri, Anda bisa mengajak anak untuk mengenali perasaan dari orang lain. Ajak anak memahami perasaan Anda dan orang sekitar terdekatnya sebagai pembelajaran, kemudian mulai bantu rangsang empati mereka.
Setelah mengajarkan tentang perasaan dan juga empati. Anda juga perlu mengajari anak terkait dengan adab dan juga perilaku sopan santun. Adab dan juga perilaku sopan santun ini sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini dan bisa jadi cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini. Karena hal ini juga akan bisa membentuk karakter dan sifat anak di masa depan.
Mulailah dengan mengajari anak tentang cara berbicara dengan orang yang lebih tua juga teman seusianya. Ajari mereka adab dalam melakukan kegiatan seperti makan, minum, juga beberapa hal keseharian lainnya. Ajari juga tentang cara bergaul dengan teman dan juga orang lain. Beritahu anak tentang hal apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.
Selain itu, beri juga alasan terkait kenapa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Hal ini karena seorang anak di usia dini cenderung lebih memilih rasa penasaran yang tinggi. Jika hanya dilarang tanpa alasan yang jelas, anak akan merasa penasaran dan juga bingung. Hal itu terkadang justru membuat anak menjadi melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.
Dengan Anda melatih anak dengan mengenal perasaan, empati, juga adab dan tata krama. Maka anak akan bisa lebih mudah diterima oleh lingkungan sekitar. Terlebih, saat mereka sudah tumbuh dewasa kelak. Kebiasaan sejak kecil mereka yang baik tersebut, akan bisa menjadi pembawaan karakter dan kepribadian anak.
-
Bantu Anak Agar Terlatih Menyelesaikan Masalahnya Sendiri
Salah satu cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini yang selanjutnya adalah dengan membantu anak untuk tumbuh mandiri. Saat anak Anda meminta bantuan, sebaiknya hindari langsung menolong anak. Bantu anak untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri jika masalah yang mereka alami masih terbilang kecil bisa diselesaikan sendiri. Hal ini karena suatu saat anak akan tumbuh dewasa, dan orang tuatidak akan bisa terus disampingnya dengan melatih anak untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, maka anak akan bisa tumbuh lebih mandiri.
Sehingga karena hal inilah, melatih anak untuk mandiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri adalah hal yang penting dilakukan. Anda hanya perlu memberinya sebuah dukungan untuk anak agar menyelesaikan masalah yang dialaminya. Ajak anak untuk bisa menjelaskan masalah yang ia alami, kemudian bantu mereka agar bisa berfikir tentang solusi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika anak berhasil menyelesaikan masalah yang mereka alami, maka jangan lupa untuk memberikan pujian dan sebuah apresiasi agar anak bersemangat dan lebih percaya diri untuk terus menyelesaikan masalah yang mereka alami dengan sendirinya.
Rekomendasi Buku Bacaan untuk Cara Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini
Salah satu kunci sukses bagaimana anak bisa terampil dalam bersosialisasi dengan teman-temannya adalah dengan memiliki sifat dan perilaku yang baik. Untuk itu pastikan agar anak memiliki sifat dan perilaku yang baik sehingga lingkungan sekitar anak akan menyukai tindakan dan perilaku anak.
Berikut ini rekomendasi buku bacaan yang tepat bagi anak untuk cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini.
Seri Pendidikan 18 Karakter Bangsa | SD-SMP
Untuk cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini di usia mengenyam tingkat pendidikan dasar, buku Seri Pendidikan 18 Karakter Bangsa untuk Tingkat Pendidikan Dasar ini bisa jadi salah satu referensi pilihan.
Dikemas dalam 18 jilid, buku ini menyajikan berbagai kisah-kisah inspiratif serta ilustrasi perbuatan baik yang dapat anak teladani dan praktikkan di kehidupan sehari-hari sehingga mampu mengembangkan keterampilan sosial.
Penutup
Demikian beberapa cara mengembangkan keterampilan sosial anak usia dini yang bisa dilakukan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari memberikan contoh atau role model yang baik hingga memberikan referensi bacaan yang tepat agar anak memiliki karakter yang baik sehingga bisa sukses dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya.