4 Urutan Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

Susunan Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka adalah hal yang sangat penting dalam sebuah karya tulis, terutama karya tulis yang bersifat ilmiah. Biasanya, daftar Pustaka ini berada di bagian akhir atau belakang karya tulis yang ditulis.

Mungkin, karena letaknya di belakang banyak orang yang meragukan fungsi dan tidak mengetahui bagaimana cara menulis bagian ini dengan benar. Banyak penulis yang mengabaikan dan tidak mengerti kaidahnya. Padahal bagian ini sangat penting.

Daftar Pustaka sangat penting, agar para pembaca bisa mengetahui refrensi dari karya tulis. Daftar Pustaka yang berisi dengan literasi dan sumber yang kuat dan valid juga bisa mendukung hasil dari karya ilmiah. Karena itu, berikut adalah pembahasan detail mengenai bagian Pustaka ini pada karya ilmiah.

Apa itu Daftar Pustaka

Sebelum mengetahui bagaimana cara penulisannya, tentu saja para pembaca harus mengenal dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan daftar pusaka. Jika, didefinisikan maka, daftar Pustaka adalah daftar yang mencantukam berbagai sumber dari penulisan.

Biasanya daftar ini mencantumkan judul buku, pengarang, penerbit, dan berbagai informasi lainnya. Kemudian, daftar ini diletakkan pada bagian akhir sebuah tulisan. Sebenarnya, tidak hanya karya ilmiah saja yang membutuhkan daftar pusaka.

Karya tulisan yang bersifat fiksi pun bisa membutuhkan daftar Pustaka sesuai dengan refrensi seperti apa digunakan pada tulisan. Menyusun penulisan daftar Pustaka adalah kewajiban dari setiap penulis. Seperti yang disebutkan sebelumnya, keberadaanya bisa mendukung kevalidan tulisan.

Mulai dari jaminan kualitas sampai kredibilitas dari karya. Semakin banyak buku atau literasi yang menjadi refrensi karya penulis. Berarti kualitas dari karya yang dihasilkan akan semakin baik dan kredibel. Namun, perlu diperhatikan juga literasi yang menjadi sumber, kredibel atau tidaknya.

Penulisan dari daftar Pustaka ini mengikuti ketentuan tertentu. Ada urutan informasi yang harus dituliskan dengan benar. Karena itu, para penulis tidak boleh sembarang menulis sumber. Harus ada ketentuannya, dengan begitu Pustaka akan terlihat lebih rapi dan mudah dipahami.

Susunan Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

Infografis 4 Urutan Cara Penulisan Daftar Pustaka
Infografis 4 Urutan Cara Penulisan Daftar Pustaka

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan daftar Pustaka. Berikutnya akan dibahas bagaimana cara penulisan daftar Pustaka yang tepat pada berbagai aspeknya. Seperti yang disebutkan sebelumnya ada aturan tersendiri dalam membuat daftar ini.

Para penulis tidak boleh sembarangan dalam menuliskannya dan informasi yang dituliskan pada daftar haruslah tepat. Berikut adalah berbagai informasi yang harus dicantumkan pada daftar Pustaka dan juga urutan penulisannya.

  1. Nama dari Penulis

Informasi yang pertama harus ditulis adalah nama dari penulis karya yang dijadikan rujukan. Dalam menulis nama pengarang ini tidak perlu disertai dengan gelar jadi hanya nama asli dari pengarang saja.

Namun, penulisan nama pengarang ini dibalik jadi nama belakang yang ada di depan dan nama depan yang ada di belakang. Jika ada editor yang terlibat maka bisa dituliskan keterangan (ed) di dalamnya.

Ada beberapa buku yang ditulis lebih dari satu orang atau banyak orang sekaligus. Para pengguna bisa mencantumkan penulis yang pertama dan keteran dan kawan-kawan atau menuliskan semua penulis jika jumlahnya sedikit.

  1. Tahun Terbit Buku

Tahun terbit buku harus dituliskan secara apa adanya. Jika memang yang digunakan adalah buku cetakan pertama maka tahun terbit yang digunakan adalah cetakan pertama. Jika yang digunakan adalah buku di tahun yang lebih baru maka tahun tersebutlah yang dituliskan.

Walaupun judulnya sama, para penulis tidak boleh menuliskan tahun cetakan yang berbeda. Jika memang yang digunakan adalah cetakan dengan urutan tertentu. Para penulis bisa memberikan keterangan cetakan ke-1 atau cetakan ke-2 sesuai dengan versi cetakan dan tahunnya.

  1. Judul Buku atau Karya Refrensi

Aspek selanjutnya yang harus dituliskan dalam daftar Pustaka adalah judul buku atau karya refresi. Judul karya harus dituliskan secara lengkap sesuai dengan yang tertulis pada cover buku. Judul buku ini juga wajib ditulis dalam huruf miring atau mode Italic.

Judul buku atau karya refrensi tidak boleh ditulis dengan singkat-singkat. Harus benar-benar jelas dan setiap katanya dikapitalisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada penulisan judul.

  1. Penerbit Karya Refrensi dan Kota Penerbitan

Dua aspek terakhir yang dituliskan pada daftar adalah penebit yang menerbitkan karya dan kota penerbitannya. Kota penerbitan ditulis lebih dahulu kemudian diberi tanda titik dua baru dituliskan informasi penerbit karya refrensi tersebut.

Jika refrensi yang digunakan adalah karya orang lain. Misalnya, adalah sebuah karya skripsi orang lain. Maka, harus diberi keterangan tambahan berupa skripsi setelah aspek judul. Informasi ini harus diikuti dengan fakultas, universitas, dan kota asal universitas yang menerbitkan skripsi tersebut.

Urutan dan tulisan di atas bisa digunakan untuk karya refrensi yang berupa buku atau karya cetak.  Para pengguna harus menggunakan urutan di atas dan cara menulis yang sudah dijelaskan. Setiap aspek di atas dipisahkan dengan tanda titik sebagai pemisah.

Penulisan Referensi yang Berasal dari Internet

Urutan dan tulisan di atas memang bisa digunakan untuk karya refrensi cetak dan buku. Namun, sekarang sudah semakin banyak orang yang menggunakan refrensi dari internet. Karena perlu diakui, bahwa da beberapa karya di internet yang cukup kredibel.

Untuk karya yang berasal dari internet cara menulis daftarnya adalah nama penulis, tahun, judul sumber dengan titik dua, kemudian link artikel, dan keterangan waktu akses mulai dari hari, tanggal, sampai jam dari akses.

Dengan bentuk sumber yang berbeda, maka para penulis harus menyesuaikan penulisan daftar Pustaka juga. Jadi, harus dipahami oleh ara penulis bagaimana cara melakukan penulisan daftar Pustaka yang sesuai dengan rujukan refrensinya.

Contoh Daftar Pustaka

Setelah dijelaskan bagaimana cara penulisannya, mungkin para penulis merasa masih belum terlalu jelas. Karena itu, berikutnya akan diperlihatkan bagaimana contoh dari penulisan daftar Pustaka tersebut.

Contoh Penulisan Sumber Pustaka Cetak atau Buku :

Untuk sumber Pustaka yang berbentuk buku, maka akan mengikuti cara penulisan yang dijelaskan pertama kali, berikut adalah contohnya :

  • Kamaludin, Yusef Arif. 2008. Buku Pintar Membangun Rumah. Jakarta : Transmedia Pustaka.
  • Manullang, Rio. 2013. Pintar Membangun dan Mendesain Rumah. Jakarta : Transmedia Pustaka.

Contoh Penulisan Sumber Pustaka dari Internet :

Untuk sumber Pustaka dari internet, maka akan mengikuti cara penulisan berikut :

  • Evans, Michael. (2010, 12 Agustus). “The Adventures of Medical Man : Kid’s Illnesse and Injuries Explained”. http://adventuresofmedicalmen.com (12 Agustus 2012, 07.00 WIB).
  • Saubers, Nadine. (2008, 01 Agustus). “Everythung First Aid Book : How to Handle Falls and Breaks, Choking, Cuts and Scrapes, Insect Bites and Rashes, Burns, Poisioning, and When To Call 911”. http://everythingfirstaidbook.com (12 Maret 2012, 08.00 WIB).

Itulah informasi lengkap mengenai penulisan daftar Pustaka. Mulai dari pengertiannya, cara penulisannya, sampai berbagai ketentuan yang mendetail, dan juga contohnya. Mulai sekarang para penulis jangan meremehkan penulisan daftar ini. Karena sangat penting untuk kredibilitas dan kualitas.

Leave a Comment

Enter Captcha Here : *

Reload Image

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Related Post