Ciri-ciri Buku Referensi dan Cara Terbaik Menulisnya

Ciri-CIri Buku Referensi dan Cara Menulisnya

Pada umumnya, dosen tidak disibukkan dengan kegiatan belajar mengajar di depan mahasiswa saja. Mereka juga turut melakukan penelitian dan menuliskannya dalam sebuah karya ilmiah, salah satunya adalah melalui buku referensi.

Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai cara menulis buku referensi dan ciri-ciri buku referensi. Sedangkan, untuk Anda yang penasaran dengan perihal buku referensi bisa langsung saja simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.

8 Ciri-ciri Buku Referensi

Infografis 8 Ciri-Ciri Buku Referensi
Infografis 8 Ciri-Ciri Buku Referensi

Aktif dalam partisipasi dan penulisan karya ilmiah bagi dosen menjadi syarat untuk mendapatkan kenaikan angka kredit. Selain itu, ada banyak sekali karya tulis yang dikerjakan mulai dari buku referensi, ajar, diktat, modul, dan masih banyak lainnya lagi.

Dengan menulis buku referensi maupun karya ilmiah, maka poin atau nilai angka kredit yang didapatkan juga jumlahnya sangat lumayan. Hal tersebut juga memberikan dampak positif terhadap jenjang karir dosen yang ditekuni.

Bagi Anda yang ingin melanjutkan karir sebagai dosen, maka perlu memahami seperti kegiatan penulisan karya ilmiah, salah satunya dengan cara menulis buku referensi. Supaya penyusunan bisa berjalan dengan cepat, maka ada beberapa ciri-ciri buku referensi yang harus dipahami sebagai berikut:

  1. Hasil Penelitian

Ciri-ciri buku referensi pertama merupakan hasil penelitian yang sudah disusun dengan sumber jelas. Tidak hanya bukan karya fiksi saja, akan tetapi penyusun juga harus mengandalkan yang namanya imajinasi.

Paling pentingnya lagi, untuk hasil penelitian ini juga harus dibuktikan dengan valid atau benar-benar terbukti. Proses penyusunan ini harus dilakukan dengan proses penelitian terlebih dahulu.

  1. Dipergunakan oleh Dosen untuk Mengajar

Jika muncul pertanyaan “siapa yang akan menggunakan buku referensi?”, maka untuk jawabanya adalah dosen. Bahkan untuk buku referensi ini juga banyak dipergunakan untuk mengajar di depan kelas.

Sebab untuk ciri-ciri buku referensi yang satu ini juga berisikan ilmu valid dari hasil penelitian. Sehingga, dengan hal tersebut bisa menjadi salah satu media bagi dosen dalam proses mengajar di depan kelas.

  1. Isi Buku Sesuai dengan Alur Logika

Proses penyusunan buku referensi ini tidak boleh dilakukan secara asal-asalan begitu saja. Artinya ada beberapa aturan khusus untuk proses penyusunan buku referensi, seperti alur logika atau urutan keilmuan. Contohnya bisa dimulai dengan penentuan kasus atau topik. Selanjutnya, bisa disusul dengan yang namanya ilustrasi dan penjelasan selengkapnya.

  1. Disajikan dengan Menggunakan Bahasa Formal

Di dalam buku referensi, untuk tulisan yang dipergunakan adalah bahasa formal. Masalah bahasa formal ini harus benar-benar diterapkan pada saat proses pembuatan buku referensi berlangsung.

Bahasa formal juga akan lebih mudah untuk dipahami sekaligus informasi yang disampaikan juga lebih jelas. Maka dari itu, dengan hal tersebut juga bisa membuat orang yang membaca lebih cepat paham.

  1. Hindari Adanya Duplikasi dengan Menggunakan ISBN

Ciri-ciri buku referensi selanjutnya, yaitu bisa menghindari duplikasi dengan menggunakan ISBN. Pada ciri-ciri yang satu ini juga mempunyai keterkaitan dengan standar publikasi International Standard Book Number. Selain itu, penggunaan nomor ISBN juga menjadi bukti legalitas buku referensi tersebut.

  1. Membahas pada Satu Bidang Ilmu

Seperti yang sudah disebutkan di atas, untuk masalah buku referensi ini bisa dijadikan sebagai alat materi bidang ilmu. Secara khusus, di dalam buku referensi ini membahas pada satu bidang ilmu saja tanpa bercabang ke lainnya. Tujuan dari buku referensi adalah untuk menghindari adanya kesalahan persepsi di saat membaca informasi di dalamnya.

  1. Tebal Buku Sesuai dengan Ketentuan

Selain beberapa ciri di atas, untuk masalah tebal buku ini juga harus disesuaikan dengan aturan. Artinya saat menuliskan buku referensi, Anda diminta untuk melakukan penyusunan sampai dengan 40 halaman. Selain itu, untuk kertas yang dipergunakan juga harus mempunyai ukuran standar UNESCO dengan minimal 15.5 cm x 23 cm.

  1. Bisa Dijadikan Sebagai Acuan Menulis Buku Referensi

Untuk ciri yang paling akhir bisa dipergunakan sebagai bahan referensi dan sitasi. Pada hal yang satu ini memang benar-benar penting, karena menjadi bukti bahwa isi dari buku referensi yang disusun memang berdasarkan hasil ilmiah.

Selain itu, untuk proses penyusunan buku referensi ini harus runtut dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh sebab itu, di dalam buku referensi ini harus benar-benar teliti dan memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: 7 Buku Referensi Terbaik : Pendidikan Dasar & Menengah

4 Cara Menulis Buku Referensi

4 Cara Menulis Buku Referensi - Ciri-Ciri Buku Referensi
4 Cara Menulis Buku Referensi

Seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa menulis buku referensi ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa cara menulis buku referensi yang harus Anda benar-benar pahami terlebih dahulu, yaitu:

  1. Beri Materi yang Layak untuk Dipaparkan

Sebagai buku edukasi, maka menulis buku referensi harus memenuhi beberapa syarat kelayakan materi atau isi terlebih dahulu. Selain itu, buku referensi yang baik harus sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Kompetensi inti disusun berdasarkan supaya tidak keluar dari pakemnya. Disamping itu, untuk para penulis juga harus memperhatikan beberapa kompetensi dasar dari mata pelajar demi menciptakan keselarasan dengan cabang ilmu yang akan ditulis.

Setiap disiplin satu dengan yang lain, pasti mempunyai kompetensi dasar yang berbeda-beda. Contoh mudahnya terkait dengan substansi keilmuan, demografi, life skill, sampai dengan wawasan.

  1. Buat Tampilan atau Kemasan yang Layak Dipandang

Pada prinsipnya, penulis buku referensi ini harus memberikan tampilan secara sederhana dan mudah untuk dipahami. Setidaknya, Anda harus bisa memperhatikan beberapa teknik pembelajaran dan materi yang akan ditulis.

Selain itu, penulis juga tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan dalam proses penjilidan berlangsung. Pastikan di saat proses penjilidan tidak ada kesalahan dan benar-benar diperiksa secara teliti.

Kenapa hal tersebut harus dilakukan, karena untuk saat ini banyak sekali penerbit yang tidak memperhatikan perihal kualitas cetak. Artinya banyak dari para penerbit yang mengabaikan hal tersebut.

Sehingga, hasil akhir yang diberikan adalah buku mudah rusak. Untuk beberapa hal remeh semacam ini ternyata juga memberikan pengaruh terhadap ketertarikan para pembaca buku.

  1. Penyampaian Bahasa yang Digunakan Harus Disesuaikan

Penggunaan bahasa adalah cara menulis buku referensi yang paling penting. Selain itu, dalam penggunaan bahasa ini juga bisa dijadikan sebagai alat penentu terhadap pembaca merasa bosan atau menyenangkan.

Masih banyak juga dari para penerbit yang abai dengan cara menulis buku referensi satu ini. Seringkali penggunaan bahasa tidak pas, karena ketidaksesuaian demografi dengan usia pembaca.

Tidak dipungkiri, bahwa usia pembaca dapat menimbulkan hilangnya semangat untuk membaca. Ketika buku referensi diperuntukkan untuk pelajar SMA, maka penggunaan bahasa yang dipergunakan juga harus sesuai dengan gaya anak SMA. Pada intinya, dari segi keterbacaan supaya bisa berlangsung dengan baik dapat memperhatikan apakah tulisan tersebut logis atau tidak.

  1. Agar Semakin Menarik Saat Dibaca, Berikan Grafis yang Menarik

Cara menulis buku referensi yang paling akhir adalah kelayakan kegrafikan. Tidak ada salahnya, untuk Anda mencari buku referensi yang sudah dilengkapi dengan desain grafis dan beberapa jenis lainnya.

Paling tidak, untuk Anda bisa melihat beberapa hal kelayakan grafis dan desain isi dari buku tersebut. Sebenarnya tidak hanya estetika grafis saja, akan tetapi gambar atau daftar tabel juga berlaku sama.

Rekomendasi Buku Referensi untuk Dibaca

Untuk meningkatkan kompetensi dalam menuliskan buku referensi sembari mendapatkan informasi lebih banyak lagi, berikut ini rekomendasi buku referensi yang bisa Anda baca:

Seri Bahasa dan Budaya Indonesia

  • Buku Referensi Terbaik - Jilid 1 Bahasa dan Budaya Indonesia

Buku referensi satu ini menjadi salah satu buku yang sangat tepat untuk ditujukan bagi para siswa di Indonesia. Hadir dalam 3 jilid buku, Seri Bahasa dan Budaya Indonesia memberikan banyak informasi seputar keberagaman bahasa dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Selain itu, seri buku referensi ini juga membahas banyak kisah seputar para pahlawan Indonesia dari 3 wilayah utama, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Indonesia Timur, dalam membela dan mempertahankan tanah air dari ancaman para penjajah. Sehingga dari buku referensi ini, diharapkan para pembaca mampu meningkatkan lagi rasa sense of belonging terhadap bangsa Indonesia.

Akhir Kata

Nah, inilah penjelasan secara lengkap mengenai cara menulis buku referensi dan ciri-ciri buku referensi. Semoga, dengan adanya penjelasan diatas bisa membantu Anda yang ingin tahu lebih banyak lagi perihal buku referensi.

Leave a Comment

Enter Captcha Here : *

Reload Image

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Related Post