Cara Benar Menyusun Kerangka Karya Ilmiah

Cara Menyusun Kerangka Karya Ilmiah

Pemahaman mengenai kerangka karya ilmiah ini menjadi satu hal yang sangat amat penting, karena susunan atau sistematikanya memiliki standar khusus. Artinya di dalam hal sistematika penulisan karya ilmiah ini mempunyai aturan baku yang wajib diikuti.

Berbeda dengan karya non-ilmiah yang hanya mempunyai susunan tidak harus sistematis. Maka dari itu, pada saat menulis karya ilmiah Anda harus benar-benar paham sistematika apa yang akan dipergunakan.

Setelah itu, Anda baru bisa menyusun kerangka karya ilmiah dengan baik dan benar. Untuk karya ilmiah sendiri sudah ada sejak lama dan jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan pun tak kalah banyak dengan jumlah terbitan karya non-ilmiah.

Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai pengertian karya ilmiah dan beberapa hal lainnya. Bagi Anda yang penasaran dan ingin tahu lebih lanjut seputar karya ilmiah, bisa langsung saja simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Karya Ilmiah

Definisi Arti Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah salah satu karangan berdasarkan hasil penelitian dan kemudian dituliskan secara sistematis. Selain itu, untuk karya ilmiah ini harus dituliskan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

Jadi, untuk inti dari pengertian karya ilmiah adalah harus dituliskan berdasarkan dengan fakta dan bukan karangan hasil imajinasi. Sifat dari pemaparan ini harus berdasarkan hasil penelitian dan menjelaskan suatu metode pada pendekatan tertentu.

Maka, karya ilmiah memiliki aturan yang sangat ketat dari awal bab sampai dengan akhir. Hal ini perlu dilakukan agar mencegah tidak ada beberapa hal yang terlewat, sehingga hasil karya ilmiah bisa merepresentasikan fenomena yang benar terjadi di lapangan.

Apalagi pembuatan karya ilmiah ini harus melakukan sitasi terlebih dahulu. Selain merupakan hasil penulisan, para penulis harus memberikan paparan beberapa teori yang mendasari beberapa kegiatan penelitian tersebut.

Semua ditempatkan dari bab awal sampai dengan masu ke dalam bab yang membahas hasil penelitian tersebut. Setelah itu, Anda harus bisa menutup dengan kesimpulan yang ditarik oleh penulis dan berlaku sebagai peneliti.

Adanya sistematika melalui penyusunan kerangka dari penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mempermudah pembaca untuk lebih mudah paham. Ketika langsung membahas hasil penelitian, maka orang tersebut akan merasa kesulitan untuk mengetahui dasar dari penelitian tersebut. Ada beberapa ciri-ciri umum dari karya ilmiah, yang terdiri dari:

  • Sistematis.
  • Objektif.
  • Tidak Persuasif.
  • Tidak Argumentatif.
  • Tidak Emotif.
  • Cermat, Tepat dan Juga Benar.
  • Tidak Mencoba Melebihkan Sesuatu
  • Tidak Mengejar Keuntungan Pribadi.

Dari beberapa penjelasan mengenai ciri-ciri dari karya ilmiah adalah yang paling penting berada di bagian pertama atau sistematis. Dengan adanya ciri yang pertama ini bisa menyusun karya tulis dengan kondisi enak dibaca dari awal sampai dengan akhir.

Maka, untuk proses pembuatan kerangka ini bukan menjadi hal yang mudah dan ada beberapa hal penting harus benar-benar diperhatikan. Pada dasarnya, untuk proses penyusunan karya ilmiah ini juga berlaku pada karya non-ilmiah.

Contohnya seorang penulis novel bisa saja menyusun kerangka terlebih dahulu. Sedangkan, untuk tulisannya bisa mengalir begitu saja. Adanya kerangka inilah yang bisa memberikan banyak manfaat bagi para penulis. Sehingga, untuk proses menarik konsumen juga lebih mudah.

Menyusun Kerangka Karya Ilmiah

Menyusun Kerangka Karya Ilmiah

Setelah paham dengan pengertian karya ilmiah, maka selanjutnya harus paham kerangkanya. Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian karya ilmiah diatas, untuk penulisan ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan ada kerangkanya. Beberapa kerangka dari karya ilmiah yang harus Anda ketahui adalah:

  1. BAB 1 – Pendahuluan

Kerangka karya ilmiah yang pertama berada di bagian BAB 1 – Pendahuluan. Pendahuluan atau BAB 1 adalah bagian karya ilmiah yang memperkenalkan kepada para pembaca mengenai masalah akan dibahas dan diteliti oleh penulis.

Pendahuluan di dalam karya ilmiah ini biasanya akan menjelaskan mengenai bahan atau barang apa yang menjadi pokok pembahasan dan penelitian. Selain itu, Anda juga merupakan beberapa tujuan, wawasan dan juga rencana pengembangannya.

Sehingga, isi dari laporan penelitian tersebut akan berbeda dengan buku pengetahuan umum. Paling pentingnya lagi dengan adanya BAB 1 – Pendahuluan ini nantinya juga terdiri dari beberapa pokok pembahasan, sebagai berikut:

Latar Belakang Masalah

Bagian pertama di dalam BAB 1 – Pendahuluan yaitu latar belakang masalah. Sesuai dengan namanya, untuk bagian yang satu ini akan menjelaskan secara lengkap mengenai latar belakang kenapa suatu tempat penelitian tersebut menarik untuk dipilih.

Secara umum, untuk latar belakang masalah yang dituliskan oleh penulis ini bisa berisikan mengenai kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Untuk kesenjangan yang dipaparkan ini harus bisa secara teoritis dan praktis.

Selain itu, untuk proses pemaparan ini harus didukung dengan pemilihan masalah penelitian yang menarik juga. Misalnya, dari hasil diskusi yang dilakukan oleh para ahli menjelaskan mengenai pengalaman pribadi. Sehingga penulis juga bisa lebih meyakinkan lagi bahwa tema penelitian yang diambil ini layak untuk diangkat.

Rumusan Masalah

Susunan kerangka karya ilmiah di BAB 1 – Pendahuluan yang selanjutnya adalah rumusan masalah. Rumusan masalah pada karya ilmiah adalah bagian yang menyatakan berbagai masalah untuk dicarikan jawabannya.

Biasanya, untuk rumusan masalah ini berbentuk sebagai kalimat tanya dan merupakan suatu pernyataan. Namun, untuk pernyataan ini dibuat secara terpusat dengan membuatnya dalam bentuk kalimat tanya.

Dalam pengertian karya ilmiah untuk masalah rumusan masalah terdiri dari dua sampai dengan tiga pertanyaan. Akan tetapi, terkadang juga disesuaikan lagi dengan rangkaian masalah yang ditemukan oleh penulisnya.

Hipotesis

Kerangka pada pengertian karya ilmiah selanjutnya adalah hipotesis. Hipotesis adalah bagian yang menyatakan pada beberapa jumlah jawaban dan sifatnya hanya semantara saja.

Maksud dari bagian hipotesis, yaitu penulis akan menjelaskan jawaban atas pertanyaan dari bagian rumusan masalah tersebut. Sebaliknya, untuk jawaban yang diberikan juga mempunyai sifat secara semntara saja.

Ketika hasil penelitian sudah didapatkan dan dipaparkan pada bagian inti, maka untuk hipotesis tersebut bisa menjadi jawaban yang paling benar. Penulis juga perlu mencantumkan hipotesis sejak awal dan pembaca dan peneliti juga bisa menggunakan jawaban akhir pada bagian kesimpulan.

Tujuan Penulisan

Berikutnya, adalah tujuan penulisan yang berisikan mengenai tentang sasaran ingin dicapai dari suatu kegiatan penelitian. Tujuan penulisan ini bisa disusun di dalam bentuk daftar. Bahkan, bisa saja tujuan penulisan ini berbentuk kalimat pernyataan.

Metode Penulisan

Untuk kerangka pengertian karya ilmiah adalah metode penulisan. Metode penulisan adalah bagian yang memaparkan metode penulisan yang dipergunakan oleh para penulis. Selain itu, pada bagian ini akan membantu para pembaca untuk mengetahui proses yang dilalui oleh penulis dalam proses penyusunan karya ilmiah.

Manfaat Penulisan

Kerangka karya ilmiah pada BAB 1 – Pendahuluan yang selanjutnya adalah manfaat penulisan yang juga sering disebut dengan manfaat penelitian. Pada bagian yang satu ini para penulis akan memberikan paparan berbagai bentuk manfaat didapatkan penulis dan pembaca dari hasil penelitian sudah dilakukan.

Sistematika Penulisan

Kerangka pada BAB 1 – Pendahuluan yang paling akhir adalah sistematika penulisan. Pada sistematika penulisan ini menjelaskan tentang gambaran keseluruhan dari isi karya tulisan ilmiah yang telah disusun.

Selain itu, pada bagian sisi yang satu ini juga menjelaskan mengenai beberapa konten karya tulis dan bagian akhir berisikan mengenai data pelengkap. Sehingga, dengan hal tersebut bisa membuat para pembacanya lebih mudah untuk paham.

  1. BAB 2 – Landasan Teori

Bab kedua di dalam menyusun kerangka karya ilmiah adalah landasan teori. Sesuai dengan namanya pada BAB 2 – Pendahuluan ini para penulis akan menjelaskan mengenai beberapa teori atau ilmu dasar yang akan dilakukan pada kegiatan penelitian tersebut.

Untuk bab yang satu ini sangat mudah untuk diselesaikan para penulis dari karya ilmiah. Kenapa hal tersebut terjadi, karena teori yang diambil dari buku dan sumber lain yang dijadikan sebagai bahan referensi atau rujukan.

Selain itu, pada bagian yang satu ini juga sering dijumpai dengan bentuk sitasi atau kreditnya. Semua penulis juga bisa menuliskan kutipan secara langsung dengan cara menyalin semua kalimat sumber.

Namun, bisa juga Anda menggunakan kutipan secara tidak langsung dengan cara menyusun parafrasa. Bahasa lain dari kerangka ini yaitu menyederhanakan suatu pernyataan dari penulis lainnya.

Apapun bentuknya, wajib untuk mencantumkan sitasi guan menghindari tindakan plagiarisme. Teori yang dipaparkan wajib sesuai dengan tema dari penelitian tersebut. Penulis juga tidak perlu mengejar jumlah halaman dengan cara memperbanyak teori.

Apalagi, proses penyusunan BAB 2 – Teori ini bisa dilakukan dengan cara menyalin dan melakukan copy paste saja. Akan tetapi, hal ini juga sering membuat BAB 2 memaparkan teori tidak sesuai dengan tema penelitian tersebut dan harus dihindari.

  1. BAB 3 – Metodologi Penulisan

BAB berikutnya yaitu metodologi penelitian. Di dalam BAB 3 ini juga mempunyai empat bagian, yaitu:

Metode Penelitian

Bagian yang pertama pada BAB 3 adalah metode penelitian. Di dalam metode penelitian ini, Anda harus menjelaskan tentang metode yang dipergunakan di dalam penelitian tersebut. Selain itu, pada bagian yang satu ini juga menjelaskan tentang apa dan siapa akan diteliti. Paling tidak, Anda bisa memilih sampel, mengumpulkan data dan teknik analisis data.

Baca Juga: Penelitian Deskriptif: Definisi, Kriteria, hingga Metodenya

Teknik Pengambilan Data

Bagian berikutnya dari BAB 3 yaitu teknik pengambilan data, dengan menjelaskan tentang teknik yang dipakai oleh penulis dalam mengambil data penelitian. Di dalam proses pengambilan data memang terdapat beberapa bentuk teknik atau cara.

Pada teknik pengambilan data, Anda bisa mengambil sampling satu atau beberapa orang. Selain itu, nantinya juga akan dijelaskan mengenai instrumen pengambilan data. Untuk beberapa data yang dibutuhkan yaitu nama dan alamat guna membantu peneliti dalam mengambil sebuah data.

Teknik Sampling

Bagian BAB 3 selanjutnya, yaitu teknik sampling. Di dalam teknik sampling, untuk para peneliti bisa mengambil contoh sampel dari suatu populasi dari subjek penelitian tersebut. Sebab, untuk melakukan teknik sampling ini juga bisa memakan waktu yang sangat lama. Bahkan, biaya yang dikeluarkan pada proses teknik sampling ini juga menguras.

Teknik sampling ini juga masih ada banyak jenisnya. Penggunaan teknik atau metode sampling yang tepat ini bisa membantu dalam mendapatkan hasil penelitian lebih akurat lagi.

Teknik Analisis

Kerangka BAB 3 yang paling akhir adalah teknik analisis. Di dalam teknik analisis akan dipaparkan proses analisis data penelitian supaya bisa menjelaskan menjadi bentuk data lain yang mudah dipahami oleh banyak orang. Selain itu, pada teknik yang satu ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa cara. Para peneliti juga perlu memilih yang sesuai dan cocok.

  1. BAB 4 – Hasil dan Pembahasan

BAB 4 – Pembahasan merupakan BAB yang paling inti atau sering disebut dengan pokok. Sebab, di dalam BAB tersebut akan berisikan mengenai pembahasan dari hasil penelitian tersebut.

Jadi hasil penelitian yang dilakukan selama berbulan-bulan akan dipaparkan atau dijelaskan pada BAB tersebut. Selain itu, untuk pembahasan harus dilakukan secara lengkap, detail, menyeluruh dan tentunya harus tetap sistematis.

BAB ini menjadi bagian yang biasanya paling dicermati oleh pihak penilai maupun penguji. Untuk mahasiswa yang sudah berada di tingkat akhir, BAB 4 menjadi poin utama di dalam meraih nilai tinggi di saat sidang skripsi.

Sehingga, dengan hal tersebut juga bisa membuat para peneliti bisa memastikan isi dan proses penyampaian data hasil penelitian sudah benar. Di dalam pembahasan kali ini, para peneliti perlu melakukan proses pemaparan hasil penelitian dengan sistematis dan juga jelas.

Selain itu, biasa juga para peneliti mengikuti beberapa landasan teori yang akan dipergunakan. Sehingga, untuk hasil yang diberikan ini tidak berbeda jauh dengan teori yang sudah dipaparkan.

  1. BAB 5 – Penutup

BAB 5 – Penutup juga dibagi menjadi dua bagian. Untuk bagian tersebut juga mempunyai peran yang amat sangat penting dan tidak boleh dilupakan begitu saja. Dua bagian yang ada di BAB 5 – Penutup adalah:

Kesimpulan

Bagian yang pertama dari BAB 5 – Penutup adalah kesimpulan. Di dalam bagian kesimpulan adalah menjelaskan secara singkat mengenai semua yang sudah dijelaskan pada beberapa BAB sebelumnya. Selain itu, untuk kesimpulan ini juga dipergunakan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis.

Saran

Untuk bagian selanjutnya yaitu saran. Sesuai dengan namanya, untuk di bagian yang satu ini berisikan mengenai saran dari penulis terhadap semua pihak yang terkait dengan penelitian tersebut.

Pada bagian saran juga menjadi salah satu cara memberikan masukan untuk proses implementasi dari hasil penelitian tersebut. Artinya dengan hal tersebut bisa memberikan masukan kepada orang yang membaca mengenai masalah di lapangan.

  1. BAB 6 – Daftar Pustaka

Kerangka yang paling akhir adalah BAB 6 – Daftar Pustaka. Selain itu, bab yang satu ini bisa membuat para penulis untuk menyusun daftar dari semua rujukan atau referensi yang dipergunakan untuk melakukan penelitian dan menulis laporan tersebut.

Penjelasan diatas adalah mengarah pada kerangka penulisan karya ilmiah yang diambil dari beberapa poin pokok. Untuk beberapa isi dari hasil karya ilmiah yang harus Anda ketahui adalah:

  • Judul
  • Kata Pengantar
  • Abstrak
  • Daftar isi
  • Pendahuluan
  • Latar Belakang Masalah
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat
  • Metode Penelitian
  • Tinjauan Pustaka
  • Hasil dan Pembahasan
  • Penutup
  • Simpulan
  • Saran
  • Daftar Pustaka

Untuk susunan kerangka yang sudah disebutkan diatas ini harus benar-benar dipastikan dan akan ditemukan pada semua jenis karya tulis ilmiah. Seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa di dalam karya ilmiah setiap bagian sudah ditentukan susunanya. Sehingga, diantara karya satu dengan lainnya tidak sama atau berbeda-beda.

Rekomendasi Bacaan untuk Meningkatkan Motivasi dalam Menulis Karya Ilmiah

Karya ilmiah memang cukup kompleks jika dibandingkan dengan melakukan penulisan untuk karya non-ilmiah. Butuh motivasi yang serta fenomena kuat yang melatarbelakangi dilakukan penulisan karya ilmiah.

Adapun inspirasi dari karya ilmiah ini bisa muncul dari mana saja, termasuk dari hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Untuk meningkatkan motivasi Anda saat akan menuliskan karya ilmiah, berikut rekomendasi bacaan karya ilmiah dari pakar terkemuka yang bisa Anda baca:

Ensiklopedia Kemukjizatan AlQur’an & Sunnah

  • Buku Referensi Terbaik - Jilid 1 Ensiklopedia Kemukjizatan Al-Qur'an dan Sunnah

Ensikopedia ini disusun oleh 50 ilmuwan bergelar Profesor Doktor yang meneliti tentang Al-Qur’an berdasarkan pendekatan keilmuan yang berbeda. Ensiklopedia ini memaparkan bahwasannya ayat-ayat suci Al-Qur’an merupakan sumber yang lengkap seputar ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penutup

Ketika membicarakan perihal karya ilmiah memang tidak akan ada habisnya. Akan tetapi, untuk Anda yang ingin membuat karya ilmiah harus memperhatikan beberapa poin atau bagian yang sudah disebutkan diatas.

Demikian penjelasan secara lengkap mengenai kerangka karya ilmiah, pengertian karya ilmiah, karya ilmiah adalah. Semoga, dengan adanya penjelasan diatas bisa membantu Anda yang ingin tahu lebih banyak perihal karya ilmiah.

Leave a Comment

Enter Captcha Here : *

Reload Image

Related Post