Pernahkah Anda mendengar tentang penelitian deskriptif? Kerap kali penelitian deskriptif menjadi poin terpenting dalam sebuah penelitian ataupun studi berkelanjutan. Dalam menentukan metode penelitian yang akan digunakan oleh seorang peneliti, penelitian deskriptif menjadi salah satu metode yang banyak digunakan. Sehingga penting untuk peneliti memahami penelitian deskriptif guna menunjang studi di bangku sekolah, perkuliahan, atau penelitian lanjutan.
Kegiatan penelitian sendiri diartikan sebagai proses pengumpulan, pengolahan, analisis serta pengjakian data secara sistematis dan objektif, untuk memecahkan masalah atau menguji sebuah hipotesa. Penelitian berguna untuk menemukan sebuah solusi melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian penting untuk menunjang segala bentuk pembangunan, karena penelitian dilakukan atas permasalahan di sekitar yang dirasakan masyarakat.
Bagi para akademisi, terutama mahasiswa dan dosen di tingkat pendidikan tinggi, penelitian menjadi sebuah kewajiban. Sedikit banyak pastinya Anda pernah melakukan sebuah penelitian, meskipun itu belum terstruktur atau belum berjalan secara sistematis.
Seakan menjadi sebuah kewajiban, penelitian harus dilakukan untuk menumbuhkan banyak inovasi-inovasi di tengah permasalahan yang ada. Sehingga penelitian harus memberikan hasil akurat yang sesuai dengan kondisi di lapangan, dalam hal ini pengenalan metode penelitian menjadi kunci utamanya. Mengapa demikian? Untuk jawab pertanyaan ini, berikut beberapa paparan mengenai penelitian deskriptif. Mari disimak!
Daftar isi
Toggle5 Definisi Penelitian Deskriptif dari Para Ahli
Penelitian deskriptif adalah sebuah metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sesuai dengan namanya, metode penelitian ini memaparkan sebuah gambaran asli dari penelitian dengan berfokus pada penggambaran objek secara objektif. Penelitian deskriptif akan menjelaskan objeknya secara jelas dan terperinci dengan beberapa peristiwa yang terkaitnya.
Metode penelitian ini berbeda dengan pilihan metode penelitian lainnya. Untuk penelitian deskriptif ditandai dengan beberapa kalimat pemaparan yang menjelaskan sebuah objek. Dalam hal ini objek dapat berupa orang, benda, organisasi/kelompok masyarakat, entitas, hingga beberapa hal lainnya. Tidak ada batasan untuk paparan karena deskripsi pemaparan diberikan untuk menggambarkan objek secara jelas.
Masih kesulitan dalam memahaminya? Untuk lebih mudah dalam memahaminya, berikut beberapa pengertian mengenai penelitian deskriptif yang diberikan langsung oleh para Ahli terkait.
-
Hidayat
Penelitian deskriptif dipahami Hidayat (2010) menjelaskan sebagai sebuah penelitian yang luas dalam mempergunakan data-datanya. Maksud dari luas ini merujuk pada cara penganalisaan yang mulai dari awal hingga akhir penelitiannya. Penelitian diberikan untuk memberikan pemaparan dengan penganalisaan atas sebuah objek secara lengkap dan menyeluruh.
Apabila peneliti memilih menggunakan penelitian deskriptif, maka peneliti dituntut untuk memiliki komitmen kuat dan batasan jelas. Maksudnya, meskipun peneliti telah mendapatkan data dari lapangan, namun tidak menutup kemungkinan perlu adanya penganalisaan yang panjang. Penelitian deskriptif memang menjelaskan secara rinci sebuah objek, namun tidak semua data akan diperlukan dalam penelitian, sehingga perlu adanya penganalisaan.
-
Etna Widodo Muchtar
Etna Widodo Muchtar (2000) menggambarkan penelitian deskriptif sebagai metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui keterlibatan berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Variabel ini yang akan menggambarkan peristiwa sekaligus memperjelas penelitian.
Etna juga menambahkan, bahwa dalam penelitian metode deskriptif peneliti tidak perlu menyusun sebuah hipotesis. Hal ini dilandaskan pada kecenderungan variabel penelitian yang dilakukan untuk proses pengujian dan penulisan hasil baru dilakukan setelah terjun di lapangan. Dengan artian, penelitian deskriptif menjelaskan paparan langsung sebagaimana yang ada dalam lapangan, sehingga setiap kalimatnya dibuat secara faktual.
Keberadaan variabel juga menjadi peranan terpenting menurut Etna. Sebuah penelitian akan memerlukan minimalnya satu variabel untuk dijelaskan dan mengaitkan kecenderungan hubungan yang akan muncul antar variabel.
-
Sukmadinata
Sukmadinata (2006) menjelaskan definisi dari penelitian deskriptif sebagai sebuah karakteristik penelitian yang akan mengungkapkan secara spesifik beragam fenomena sosial dan alam di kehidupan masyarakat. Kata spesifik di sini menyebutkan pada beberapa aspek yang muncul, meliputi aspek hubungan, dampak, dan penyelesaian dari penelitian.
Seorang peneliti harus pandai memilih sebuah fokus penelitian dalam membentuk sebuah penelitian yang spesifik dan terperinci. Karena penjelasan dalam penelitian deskriptif membutuhkan sebuah batasan pemaparan. Tidak semua hal dalam objek akan tertuliskan dalam sebuah penelitian. Jadi dalam hal ini peneliti perlu melakukan perincian mengenai beberapa fokus dan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian deskriptif.
-
Punaji
Menurut Punaji, penelitian deskriptif adalah sebuah metode riset yang memiliki tujuan untuk menjelaskan sebuah peristiwa alam dan sosial secara spesifik. Penjelasan spesifik ini membuat penjelasan yang akan tertuliskan dalam hasil penelitian menjadi lebih kompleks dan lengkap.
Data dalam metode penelitian deskriptif akan lebih variatif dibandingkan dengan metode lainnya. Data yang diambil dari lapangan akan memungkinkan adanya variasi angka dan kata dalam pembentuknya. Sehingga jenis data angka dapat dipakai untuk penelitian kuantitatif, sedangkan untuk data huruf dapat menjadi data kualitatif. Tidak heran penelitian deskriptif sering dipakai peneliti karena lebih memudahkan jalannya penelitian.
-
Sugiyono
Pendapat ahli selanjutnya diberikan oleh Sugiyono yang menjelaskan bahwa penelitian deskriptif sebagai sebuah metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Penggambaran variabel atau objek dalam penelitian menjadi pendukung dalam penelitian, namun tidak menjadi kesimpulan dari penelitian. Semua data yang didapatkan dari lapangan hanya akan mendukung dimulainya analisis.
Ada beragam perbedaan yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi dari penelitian deskriptif ini. Namun, semua pembahasan memberikan kesamaan pandangan pada penelitian deskriptif sebagai pengambaran sebuah objek yang akan mendukung berjalannya penelitian. Sehingga untuk mengetahui lebih lanjut penelitian deskriptif, Anda perlu mengetahui beberapa kriterianya.
6 Kritetia Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan atau memberikan gambaran suatu fenomena secara rinci ini memiliki banyak perbedaan signifikan dengan metode penelitian lainnya. Berikut beberapa kriteria yang akan memudahkan Anda menemukan perbedaan penelitian deskriptif dengan yang lainnya.
-
Permasalahan yang Dirumuskan Secara Layak
Kriteria pertama dari penelitian deskriptif menekankan pada perumusan permasalahan yang akan menjadi topik dalam penelitian. Permasalahan ini yang menjadi fokus pembahasan penelitian dan akan dibahas dalam penelitiannya. Peneliti perlu melakukan penganalisaan karena dalam metode ini tidak ada pemilihan atau perumusan masalah penelitian.
Pengkajian dalam rumusan masalah memang perlu untuk menentukan layak diangkat atau tidak sebuah fenomena atau topik penelitian. Karena tidak semua topik penelitian akan diangkat dalam penelitian deskriptif. Beberapa topik penelitian justu membuat penelitian jadi terlalu meluas dan menyulitkan penentuan fokus permasalahan. Akibatnya permasalahan tidak menemukan penyelesaian karena terlalu luas pembahasannya.
-
Tujuan Penelitian Tidak Boleh Terlalu Luas
Dalam setiap penelitian pastinya telah mengalami perumusan tujuan, alur permasalahan, dan beberapa hipotesa yang akan dibuktikan dalam penelitian. Sehingga dalam penelitian deskriptif tidak boleh memberikan data penjelasan yang terlalu luas. Harus terdapat penyempitan tujuan penelitian dari peneliti sehingga hasil penelitian bisa spesifik dan isi laporan penelitian dapat lebih fokus ke permasalahan.
Pembatasan penelitian menjadi poin penting untuk mewujudkan penelitian yang spesifik. Terlebih dalam penelitian deskriptif penjelasan memang diperbolehkan dalam jumlah yang banyak namun tidak boleh terlalu luas, karena akan mengurangi kualitas penelitiannya.
-
Data sebagai Fakta
Penelitian deskriptif menempatkan data sebagai poin utama yang menjadi faktor pembeda dengan metode lainnya. Dalam penelitian deskriptif, pengambilan data dapat secara langsung atau menggunakan beberapa referensi, seperti buku, video, maupun bentuk tertulis lainnya. Pengambilan data menjadi faktor penting, karena penelitian deskriptif memberikan pemaparan data dan menggambarkan objek dalam bentuk data.
Penelitian harus menggunakan data faktual dalam objeknya. Karena penelitian menjadi poin penting pembangunan yang membutuhkan fakta-fakta sesuai, sehingga dapat menumbuhkan kondisi yang sama dengan penggambaran penelitian.
Sebagai penunjang peneliti dalam mencari fakta yang ada, terutama saat meneliti kebudayaan di Indonesia, buku Seri Bahasa dan Budaya Indonesia bisa menjadi salah satu referensi yang tepat untuk Anda.
Hadir dalam 3 jilid buku, Seri Bahasa dan Budaya Indonesia berisi informasi seputar keberagaman bahasa dan budaya di 3 daerah di Indonesia, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatra, dan wilayah Indonesia Timur. Seri buku ini juga membahas seputar kisah para pejuang dari ketiga wilayah Indonesia tersebut dalam memperjuangkan tanah air. Cocok untuk gambaran awal bagi yang ingin meneliti seputar bahasa, budaya, hingga sejarah Indonesia karena memuat informasi yang aktual.
-
Pembanding Harus Memiliki Validasi
Penelitian dengan metode desktiptif pasti memiliki standar dalam membandingkan penelitiannya. Standar pembanding ini harus memiliki validasi yang jelas dan memuat fakta yang sebenarnya. Penelitian deskriptif tidak hanya memaparkan fakta mengenai satu objek saja, namun juga menjelaskan beberapa perbandingan dalam penelitiannya. Dalam hal ini, peneliti selanjutnya menentukan hubungan dari keduanya, akanlah terdapat keterkaitan atau tidak.
-
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif mewajibkan pencantuman tempat dan waktu penelitian secara jelas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan kondisi objek di masa depan. Tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan kondisi yang membuat penelitian lanjutan mungkin akan dilakukan.
Melalui pemberian tempat dan waktu penelitian juga dapat menjadi penanda kapan dan di mana penelitian dilakukan. Penelitian yang syarat akan unsur faktual akan mudah untuk mengalami perdebatan kebenarannya di masa depan, sehingga pemberlakuan tempat dan waktu penelitian ini sangat penting.
-
Hasil Penelitian yang Detail
Berhubung penelitian yang memakai metode deskriptif perlu memaparkan hasil penelitian yang sangat detail, objek penelitian yang dibahas di dalamnya pun harus tergambarkan secara rinci dan jelas. Hal ini diperlukan untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap sehingga penggambaran kejadian dapat dimengerti dengan baik. Pembaca dan pengimplementasi hasil penelitian nantinya mampu memahami dengan baik tanpa adanya kesalahan pengartian.
Baca Juga: Mengenal Buku Referensi: Karakteristik Hingga Contohnya
5 Ciri-ciri Penelitian Deskriptif
Selepas mengenai beberapa kriteria dalam penelitian deskriptif, berikut ini beberapa ciri yang akan membedakan metode penelitian deskriptif dengan penelitian yang lain, yang terdiri dari:
-
Mendeskripsikan Variabel Penelitian
Ciri pertama yang sangat menggambarkan metode penelitian bervariabel utama secara mendetail. Variabel penelitian memang menjadi subjek dan objek penelitian untuk dianalisis lebih lanjut. Sehingga dalam pemaparan ini diperlukan penjelasan mendetail untuk memaparkan karakteristik dan penjelasan variabel-variabel, sehingga bisa dicari titik hubungan atau keterkaitan di antaranya.
-
Terdapat Hubungan Sebab Akibat
Berdasarkan variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti akan melakukan pengalisaan mengenai hubungan yang mungkin akan terbentuk dari beberapa variabel ini. Ciri penting dari hubungan variabel deskriptif adalah munculnya korelasi sebab akibat di antaranya. Penjelasan mengenai keterkaitan variabel ini juga penting untuk dipaparkan dalam penelitian deskriptif.
-
Hasil Penelitian Disajikan Sesuai Data
Metode deskriptif harus selalu menyajikan penelitian dengan data yang sesuai dengan fakta di lapangan. Peneliti harus mengambil beberapa data yang sesuai sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga dalam data murni nantinya peneliti dapat mengembangkan kembali contoh penelitian deskriptif sedetail mungkin. Data ini menjadi suatu hal yang harus dimiliki peneliti, karena sebuah penelitian harus memuat aspek faktual dan aktual di dalamnya.
-
Data Telah Dikumpulkan dalam Periode Tertentu
Penelitian dalam metode deskriptif adalah menyediakan hasil penelitian yang menentukan waktu tertentu untuk dilakukan pengamatan. Data yang dijelaskan dalam metode penelitian harus sudah terkumpul dalam periode waktu tertentu. Hal ini guna proses pengamatan dan verifikasi bisa lebih akurat.
-
Wilayah Penelitian Lebih Fleksibel
Penelitian deskriptif adalah metode yang membuat peneliti menentukan lokasi penelitian yang fleksibel. Sehingga penelitian yang dilakukan harus melakukan pembatasan atas lokasi tertentu. Hal ini karena dalam sebuah penelitian akan memungkinkan adanya pembatasan penelitian yang jelas. Dalam satu daerah saja, pastinya tiap permasalahan berbeda dengan daerah lainnya, sehingga peneliti tidak bisa mengambil lokasi terlalu luas.
7 Cara Menuliskan Penelitian Deskriptif
Penjelasan panjang mengenai ciri dan karakteristik metode penelitian deskriptif seringkali membuat banyak orang kebingungan saat memulai menuliskan penelitian dengan metode ini. Bahkan seorang peneliti profesional saja sangat mungkin menemui kesulitan dalam menentukan penulisan deskriptif yang benar. Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara menuliskan penelitian deskriptif:
- Melakukan identifikasi pada suatu masalah, khususnya pada fenomena sosial yang layak diteliti dengan metode deskriptif.
- Menentukan perumusan masalah yang tepat.
- Mencari tujuan dan manfaat penelitian yang akan dilakukan.
- Memahami dengan baik semua permasalahan dengan menambah pengetahuan dari pengkajian studi pustaka dan konsultasi ke beberapa ahli.
- Menyusun kerangka berpikir secara lengkap dengan menjelaskan kesesuaian pertanyaan yang menjadi dasar penelitian.
- Melakukan pencarian data dengan terjun langsung ke lapangan atau lokasi pengumpulan, mengorganisir, dan menganalisa data agar sesuai dengan fakta yang ada.
- Memberikan banyak interpretasi mengenai data yang telah didapatkan setelah terjun ke lapangan.
Semua cara itu dapat Anda gunakan ketika sudah menentukan menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan menitikberatkan pada pengambilan data lapangan dan penentuan data faktual, penelitian akan berjalan dengan mudah. Penelitian yang menggunakan penelitian deskriptif justru lebih mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya.
4 Metode dalam Penelitian Deskriptif
Saat menentukan penelitian, peneliti seringkali kebingungan hendak menentukan metode mana yang akan dilakukannya. Metode ini akan berhubungan dengan proses pengambilan data sekaligus pengorganisasiannya kedalam analisis penelitian. Metode yang berbeda akan memunculkan hasil penelitian deskriptif dan data yang berbeda pula. Maka dari itu, peneliti perlu mengetahui perbedaan diantara metode-metode cara menuliskan penelitian deskriptif ini.
-
Metode Survei
Metode pertama ini dilakukan dengan cara peneliti melakukan interaksi langsung bersama subjek penelitian atau biasa disebut dengan subjek uji. Dalam metode ini, terdapat teknik pengumpulan data kuisioner yang wajib dijawab oleh semua subjeknya. Hasil dari kuisioner ini yang akan menjadi data dalam penelitian dan ditulis cara menuliskan penelitian deskriptif.
-
Metode Deskriptif Berkesinambungan
Metode kedua ini lebih menekankan pada berkesinambungan pada metode penelitian deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data berkelanjutan. Artinya pengambilan data tidak hanya dilakukan pada satu kali waktu, namun dilakukan secara berkelanjutan secara terus menerus. Biasanya untuk metode cara menuliskan penelitian deskriptif ini digunakan untuk melihat seberapa besar perubahan kondisi objek.
-
Penelitian Studi Kasus
Berbeda dengan kedua metode sebelumnya, untuk metode ini lebih menekankan pada suatu objek penelitian. Metode yang dilakukan ini bisa saja melibatkan peneliti secara langsung atau bisa juga tidak dengan adanya subjek uji. Penelitian studi kasus hanya akan membahas satu studi kasus secara lengkap.
-
Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktivitas
Metode desktiptif dapat dilakukan dengan proses pengumpulan data melalui metode analisis pekerjaan dan aktivitas objek penelitian. Peneliti akan melakukan pengkajian mengenai pekerjaan atau aktivitas yang telah dilakukan oleh objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas dan kebiasaan secara terperinci.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif
Penelitian secara deskriptif harus menentukan tujuan dan alur dari penelitiannya lebih dahulu sebagaimana banyak paparan sebelumnya. Penelitian dengan metode ini juga akan menemuka banyak kekurangan serta kelebihan yang bisa dijadikan peneliti sebagai tambahan penentuan metode.
Secara umum penelitian metode desktiptif memiliki kelebihan yang cukup menarik, yaitu:
- Sesuai dengan topik penelitian yang terkadang tidak memungkinkan untuk dijelaskan dalam bentuk angka sehingga analisis tetap maksimal dan mudah dipahami.
- Metode ini memungkinkan peneliti ditempatkan sebagai pihak pengamat dalam segala kondisi.
- Pengambilan data deskriptif akan memudahkan pengarahan penelitian untuk menjadi penelitian kualitatif atau justru kuantitatif.
Sedangkan beberapa kekurangan yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan peneliti:
- Sifat data yang menyebar membuatnya tidak signifikan.
- Data yang terlalu banyak dapat memungkinkan data bias dan cenderung subjektif.
- Sulit untuk melakukan verifikasi ulang, karena pengamatan dilakukan dengan situasi dan kondisi yang tidak dapat terulang kembali.
Demikian beberapa informasi seputar penelitian deskriptif untuk lebih memahami metode penelitian yang banyak digunakan dalam sebuah penelitian. Walau banyak digunakan, namun tak semua fenomena atau topik penelitian bisa menggunakan metode penelitian ini. Oleh karena itu, pastikan untuk memahami lebih dalam topik penelitian agar metode penelitian yang digunakan pun bisa representatif dan akurat.