Anggapan bahwa buku adalah jendela ilmu memang benar adanya. Beragam informasi dimuat secara runtut di dalam sebuah buku. Salah satu jenis buku yang bisa Anda baca adalah buku monograf. Untuk perbedaan buku monograf ini memiliki karakteristik yang lain dari jenis buku lainnya.
Agar lebih memahami apa itu buku monograf, berikut ini penjelasan seputar buku monograf hingga mengenali perbedaan antara buku monograf, buku referensi, dan buku ajar yang kerap kali dianggap sama yang bisa Anda simak.
Daftar isi
ToggleApa itu Buku Monograf?
Buku monograf adalah jenis karya ilmiah yang dimuat dalam satu buku dengan pembahasan pada satu topik dan satu ranah keilmuan dari penulisnya saja. Selain itu, buku monograf dirilis secara tunggal. Sehingga tidak ada kelanjutan lain dari pembahasan dari buku sebelumnya, karena awalan dan akhiran dari pembahasan di buku monograf hanya dimuat dalam satu buku saja.
Karena merupakan bagian dari karya ilmiah, sehingga materi yang tersaji dalam buku monograf sudah melalui proses penelitian dengan data dari berbagai referensi. Walau bisa menggunakan beberapa sumber sebagai referensi, umumnya proses penelitian pada buku ini dilakukan khusus hanya untuk mencari topik pembahasan yang termuat dalam buku monograf.
Melalui proses penelitian sehingga menjadi suatu bagian dari karya ilmiah, membuat buku monograf biasa dijadikan sebagai sumber acuan dalam proses pembelajaran, seperti dosen saat mengajar mahasiswa. Dosen biasanya menggunakan buku monograf selain karena isi materinya yang sudah melalui proses penelitian, juga karena penyampaiannya yang formal sehingga memang diperuntukkan untuk bahan edukasi.
Peruntukannya sebagai bahan edukasi yang formal inilah yang menjadi sisi perbedaan buku monograf, karena memiliki bukti resmi yang kuat. Bukti resmi dari buku monograf ini ditandai dengan adanya nomor ISBN dan terdaftar langsung di Perpusnas.
Perbedaan Buku Monograf dengan Buku Edukasi Lain
Karena peruntukannya sebagai bahan acuan atau pegangan dalam kegiatan pendidikan, seringkali buku monograf ini dianggap sama dengan jenis buku edukasi lainnya. Padahal ada beberapa perbedaan buku monograf dan buku edukasi lain yang cukup mencolok, sehingga dapat diketahui perbedaan buku monograf dengan buku edukasi lainnya.
Untuk lebih memahami akan sisi perbedaan buku monograf, berikut ini perbedaan buku monograf dengan jenis buku edukasi lain, seperti buku referensi dan buku ajar.
-
Perbedaan Buku Monograf dan Buku Ajar
Buku pertama yang akan dibandingkan untuk melihat sisi perbedaan buku monograf adalah buku ajar. Memiliki peruntukan yang sama untuk kegiatan pengajaran dalam pendidikan, keberadaan buku ajar diperlukan untuk membantu proses pengajaran oleh pengajar dalam upaya menjembatani proses komunikasi antara pengajar dan peserta didiknya.
Konten dalam buku ajar umumnya disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di suatu negara dan disahkan langsung oleh Kementerian Pendidikan. Berikut ini adalah karakteristik buku ajar untuk membandingkannya dengan sisi perbedaan buku monograf:
- Berisi tentang hasil temuan/penelitian atau hasil pemikiran suatu hal yang berada pada ranah keilmuan tertentu. Buku ajar juga bisa berisikan panduan bidang keilmuan tertentu berdasarkan permintaan suatu institusi pendidikan.
- Gaya bahasanya komunikatif dengan penyampaian semi-formal agar lebih mudah dipahami.
- Digunakan oleh pengajar dan peserta didik untuk menjembatani proses komunikasi dalam pembelajaran.
- Menjelaskan tujuan pembelajaran secara edukatif.
- Disusun berdasarkan pola pembelajaran yang terstruktur.
- Minimal berisi 40 halaman dengan format dari UNESCO.
- Ukuran buku 15 x 23 cm.
- ISBN dan editor bereputasi dan disebarluaskan.
- Tidak menyimpang dengan nilai Pancasila dan UUD 1945.
- Dibatasi hanya satu buku per tahunnya.
- Contoh penulisan judulnya “Pemrograman terstruktur dengan bahasa C++”.
-
Perbedaan Buku Monograf dan Buku Referensi
Untuk melihat sisi perbedaan buku monograf dengan buku referensi, maka perlu diketahui terlebih dahulu seperti apa buku referensi itu. Buku referensi berisi kumpulan informasi lengkap yang berada pada satu ranah ilmu tertentu.
Mungkin istilah buku referensi masih terdengar asing di telinga Anda, bukan? Namun tentu Anda tahu dengan kamus. Kamus adalah salah satu contoh dari buku referensi. Contoh mengapa kamus adalah buku referensi bisa Anda lihat dari Kamus Mustika New World Dictionary.
Kamus ini berisi kumpulan informasi lengkap mulai dari kosa kata dari yang umum hingga khusus, singkatan-singkatan, hingga idiom yang ada dalam satu ranah saja, yakni Bahasa Inggris.
Untuk mengetahui sisi perbedaan dari buku monograf dengan buku referensi, berikut ini adalah karakteristik buku referensi, yakni:
- Buku referensi berasal dari hasil temuan atau penelitian.
- Digunakan untuk proses pembelajaran hingga bahan penelitian.
- Karakteristik isi materinya dibuat runtut berdasarkan pola logis atau scientific, seperti adanya studi kasus hingga ilustrasi.
- Gaya penyampaian bahasanya cenderung formal karena keperluan ilmu pengetahuan.
- Dipublikasikan dengan adanya nomor ISBN dan didistribusikan secara luas.
- Pembahasan hanya memuat satu ranah keilmuan saja.
- Berisi minimal 40 halaman dengan standar ukuran UNESCO 15.5 x 23 cm.
- Dapat dijadikan kutipan untuk keperluan penelitian hingga pembuatan karya ilmiah.
Baca Juga: Mengenal Buku Referensi: Karakteristik Hingga Contohnya
Kesimpulan
Inilah pembahasan lengkap mulai dari apa itu buku monograf hingga sisi perbedaan buku monograf dengan jenis buku lain, seperti buku ajar dan buku referensi.
Dari pembahasan di atas, ada salah satu sisi perbedaan buku monograf yang sangat mencolok dari kedua jenis buku lainnya. Buku monograf hanya dicetak satu edisi atau satu seri saja, tanpa ada pembahasan lanjutan di seri buku lain. Sehingga informasi yang ada dengan sangat lengkap termuat hanya dalam satu buku. Sedangkan kedua jenis buku yang lainnya dapat dicetak secara bersambung atau memiliki serialisasi.
Inilah yang menjadi faktor perbedaan buku monograf dengan buku jenis lainnya yang bisa menjadi pengingat saat Anda sedang mencari dan memahami sebuah buku.